Pages

Friday, September 14, 2012

PERJALANAN YANG MENGAJAR AKU

MATA INI YANG MEMANDANG
HATI INI YANG MERASAKAN GETARNYA
PERASAAN INI YANG SELAMI PILUNYA RASA
DAN ...
MATA HATI INI YANG MENILAI
HEBATNYA SEBUAH PERSAHABATAN
DALAM SATU PANDANGAN YANG AMAT TULUS...

TANGGAL 13 SEPTEMBER 2012
MENGAJAR AKU TENTANG SESUATU
YANG PASTINYA TAK DAPAT KU PEROLEHI DI MENARA GADING
SELURUH NALURI DAN PANCAINDERAKU
TERKUMPUL MELAYARI HARI
MENYEDUT LELAH DAN KECEWA BERSAMA
NILAI PERSAHABATAN MELAKARKAN LUKISAN RINDU
YANG MASIH TERSISA DI USIA YANG KIAN KUSAM
JARAK BUKANLAH JURANG PEMISAH
MAUT YANG MENCIPTA RESAH ADALAH GURU 
YANG MELAKARKAN WARNA KEHIDUPAN 
DI KANVAS PERSAHABATAN

HARI INI
AKU BELAJAR
TENTANG SUATU NILAI YANG SUKAR DINOTAKAN
LALU KU TULIS DALAM DIARI HATIKU

Kusadari bahawa suara kehidupanku tak berarti apa-apa
dan bahkan belum mampu menembus telinga kehidupanmu.
Namun dalam apa-apa inilah kita cuba hubungkan,
barangkali mampu mengusir kejemuan . . .
Kata-kata tidak mengenal waktu.
Aku harus mengucapkan atau menuliskannya
dengan menyadari akan keabadiannya. . .
nilai sebuah persahabatan kalian
mengajar aku tentang
syukurnya sebuah kehidupan...
seorang sahabat lebih berharga dari emas ataupun permata
Kekayaan tidak bisa membelikanmu seorang sahabat

atau membayar kerugianmu
akibat kehilangan seorang sahabat

DAN HARI INI JUGA
AKU BELAJAR
HANYA CANGKUL DAN TANAH 
YANG DAPAT MEMISAHKAN
DUA SAHABAT SEJATI
YANG KALIAN PAPARKAN KEPADAKU

BERSEMADILAH DENGAN TENANG
ENGKAU YANG BERNAMA SAHABAT
MENINGGALKAN TEMANMU DI SINI 
YANG AMAT SYAHDU MENGENANGMU
DAN AKU TAHU
JAUH DI LUBUK HATINYA
DIA PASRAH DAN MENDOAKAN 
TENANGNYA KAMU DI SISI TUHAN..
Haliza Mutalib
13-09-2012
Semadinya seorang sahabat

No comments:

Post a Comment